Kamis, 05 November 2009
THE WORLD'S FIRST HERITAGE INTERHASH
Tidak Ada Penyesalan di Gunung Bromo
Dua kawasan wisata pegunungan tersebut memang sudah sangat terkenal bagi masyarakat Indonesia dan bahkan masyarakat dunia lainnya. Pesona dan keunikan dan cerita legenda yang melekat di dalamnya akan membawa kita kepada kata syukur pada Maha Pencipta atas bius ciptaannya.
Bagi yang sudah pernah melakukan perjalanan wisata ke Gunung Bromo dan Gunung Semeru, hampir dapat dipastikan berkeinginan untuk kembali ke tempat ini. Tapi, dari hampir 230 juta penduduk Indonesia, mungkin baru sebagian kecil yang sudah pernah melakukan perjalanan wisata ke Gunung Bromo dan Gunung Semeru. Apakah anda salah satu diantaranya yang ingin merencanakan perjalanan wisata ke Gunung Bromo?
Gunung Bromo memiliki ketinggian 2392 M dari permukaan laut ini, adalah gunung berapi yang masih aktif memiliki panorama lanskap pengunungan yang sangat spektakuler terkenal di seluruh dunia, dan termasuk dalam kategori pemandangan yang paling menarik di Indonesia. Wisata Gunung Bromo berada dalam wilayah dataran tinggi Tengger berbentuk kubah lava dan dikelilingi lautan pasir dan ditemani tiga gunung lainya, yaitu gunung Batok (2440 mdpl) dan gunung Kursi (2581 mdpl). Jika kita memandang ke arah selatan, tampak menjulang tinggi gunung tertinggi di pulau Jawa, yaitu Gunung Semeru (3676 mdpl) yang menjadi salah satu gunung teraktif di dunia saat ini .
Bagi wisatawan yang ingin melihat matahari terbit yang sangat menakjubkan, dibutuhkan kemauan yang kuat. Pertama, anda harus siap bangun atau dibangunkan jam 3 subuh, kedua anda pasti akan terkejut begitu keluar ke alam terbuka karena udaranya yang luar biasa dingin dan ketiga, setelah semua sudah siap, anda akan naik mobil toyota hardtop 4×4 duduk berdesakan dan di pagi yang buta anda bersama tamu lainya terlonjak lonjak di toyota hardtop tersebut mengikuti arah jalan yang meliuk liuk terus menampak dengan kiri kanan jurang sedalam 200 meter, perjalanan yang sunguh mendebarkan, namun semua itu akan terbayar begitu mobil hardtop itu berhenti,
keempat, anda masih harus melakukan trekking mengunakan senter di pagi yang masih gelap pekat dan berhenti di pos penjagaan tempat dimana para turis menyaksikan keindahan panorama Gunung Bromo pada saat matahari terbit. Begitu tiba di atas pos pengamatan, panas badan anda masih terasa hangat, biasanya rombongan tiba jam 5 pagi saat cuaca masih gelap. Yang terlihat jutaan bintang menyinari kawasan Gunung Bromo tertutup oleh kabut. Ketika waktu terus berlalu mulai terasa udara dingin sangat mengigit, untung ada para penjual kopi dan teh, lumayan menghangatkan badan yang mengigil karena suhu udara bisa mencapai 2°celcius apabila masih kemarau.
Sekitar pukul 5:30, semburat sinar lembayung mulai terlihat membias alam di sekitar. Gunung Bromo dibawah sana mulai jelas terlihat bak tempurung batok yang dikelilingi kabut tebal yang menyelimuti seluruh dataran pasir, sungguh pemandangan yang luar biasa. pukul 5:45, sinar terang di ufuk timur mulai menyinari seluruh alam semesta dan dari timur ke barat, kabut mulai terlihat menipis, samar samar mulai terlihat daratan lautan pasir.
Pukul 06:00 keajaiban alampun datang, sinar matahari terasa menusuk hangat, alam pun menjadi terang benderang menyingkap kabut yang entah pergi kemana, anda seperti disuguhkan alam maha karya yang luar biasa indahnya. Sekitar pukul 07:30, rombongan wisatawan akhirnya menyudahi kunjungan dan menuju kendaraan hardtop yang menunggu di bawah. Setelah naik mobil 4×4 itu, rombongan dibawa menuju kawah lautan pasir menyusuri jalanan berbatu menurun curam luar biasa. Benar benar perjalanan yang mendebarkan, namun begitu tiba di daratan pasir yang maha luas, rombonganpun terus melaju menuju puncak Gunung Bromo, untuk menyaksikan dari dekat alam yang begitu indah.
Bagi anda dan keluarga yang masih ingin menikmati sajian lainnya, masih terdapat tempat-tempat lainnya yang juga tidak kalah indahnya. Misalnya saja menyusuri daerah pertanian dan perkebunan yang menjadi sumber mata pencaharian dan penghidupan masyarakat Tengger. Begitu juga dengan mencari tahu legenda-legenda yang ada di masyarakat yang dengan mudah ditunjukkan masyarakat setempat. Untuk membuktikan betapa tiada penyesalan berkunjung ke Gunung Bromo, sebaiknya realisasikan rencana anda.
Wisata Tangkuban Perahu
Legenda tentang terjadinya Gunung Tangkuban parahu sangat dikenal di Jawa Barat, disebut pula sebagai asal muasal terjadinya Talaga Bandung atau dongeng Sangkuriang. Legenda ini disusun dalam bentuk sastra lisan yang didalamnya mengandung lambang-lambang yang menginformasikan pengalaman manusia purba tentang kebaikan-kejahatan, perkawinan dan kesuburan, dosa,bencana,asal muasal, nasib manusia, tingkah laku dan tujuan hidup manusia serta menjadi alat pendidikan moral bagi masyarakat pendukung kebudayaan tersebut.
Gunung Tangkuban Perahu juga merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif di pulau jawa. Beberapa kali gunung ini tercatat pernah meletus, mengeluarka isi perutnya sehingga menghasilkan sembilan kawah yang tersebar di berbagai tempat di puncak gunung tersebut. Kawah Ratu merupakan kawah terbesar di lokasi ini, dikuti dengan Kawah Upas yang terletak bersebelahan dengan kawah ratu dan bisa ditempuh dengan berjalan kaki kurang lebih 25 menit menempuh jarak sekitar +/- 1500 meter dari pos pengamat, mengitari tepi Kawah Ratu, berlawanan arah jarum jam.
Kawah Upas memiliki dasar kawah yang dangkal dan datar, dengan pepohonan liar tampak banyak tumbuh di salah satu sisi dasar kawah. Mungkin dikarenakan dangkal dan tidak terlalu luas, disamping juga harus ditempuh dengan jalan kaki terlebih dahulu, (berbeda dengan Kawah Ratu dimana mobil pribadi bisa parkir tepat di bibir kawah), Kawah upas jarang dikunjungi wisatawan. Pemandangan yang disajikan pada Kawah Upas ini cenderung “biasa-biasa” saja, namun dimungkinkan untuk menikmati pemandangan Kawah Ratu dari sisi yang berbeda, mengingat bibir Kawah Ratu dan Kawah Upas menyatu dalam bentuk satu jalur pendakian, dengan Kawah Ratu pada sisi kiri dan Kawah Upas pada sisi kanan.
Beberapa kawah diantaranya menunjukan tanda-tanda keaktifannya berupa keluarnya asap belerang dan munculnya sumber-sumber air panas di kaki gunung, diantaranya di kawasan Ciater, Subang.
Keberadaan gunung Tangkuban Perahu serta bentuk topografi Bandung yang berupa cekungan dengan bukit dan gunung di setiap sisinya, menguatkan teori keberadaan sebuah telaga (kawah) besar yang kini merupakan kawasan Bandung.
Para ahli geologi menyakini, kawasan dataran tinggi Bandung yang kurang lebih 709 m diatas permukaan laut merupakan sisa dari letusan gunung api purba yang dikenal sebagai Gunung Sunda dan Gunung Tangkuban Parahu merupakan sisa Gunung Sunda purba yang masih aktif.
Pesona gunung icon Jawa Barat ini sungguh menakjubkan. Saat cuaca cerah, lekukan tanah pada dinding kawah dapat terlihat dengan jelas, tidak hanya itu, keindahan dasar kawah pun dapat nikmati.
Maha Cipta sang Kuasa inilah yang menjadikan Gunung Tangkuban Perahu menjadi salah satu tempat wisata alam andalan Propinsi Jawa Barat, khususnya Bandung…
Wisata Kawah Putih
Kawah Putih, salah satu tempat favourite untuk lokasi foto outdoor baik untuk pre wedding maupun modelling
Paris Van Java, Bandung
| BANDUNG, PARIJS VAN JAVA Bandung is the capital of West Java in Indonesia, 180 kilometers southeast from Jakarta. Bandung is the third largest city in Indonesia and a centre of industry and traditional Sundanese arts – with plenty of cultural performances for tourists – though it suffers from traffic pollution and uninteresting modern developments. Called Parijs van Java (Paris of Java) by the Dutch, its high altitude location makes the weather pleasantly cool. Its European ambiance and sophistication, Bandung shares with Miami a fine legacy of Tropical Deco architecture dating from the 1920's. The Dutch spotted the potential of this lush, cool plateau and its fertile volcanic slopes in the mid-seventeenth century, and set about cultivating coffee and rice here. Several relics from the city's colonial era remain, including some of the elegant shops along Jalan Braga, and some fine buildings on Jalan Asia-Afrika. Bandung is Parijs Van Java, apparently attributed for the fact that Bandung offer all the comforts for a city for lovers: beautiful mountain side scenery, the cozy nightime atmosphere, as well as the shady trees that grace at the road sides. |
Taari Piring Asli Masyarakat Minangkabau
Tari Dayak
Tarian yang menggambarkan gerakan orang menanam padi. Tongkat menggambarkan kayu penumbuk sedangkan bambu serta biji-bijian didalamnya menggambarkan benih padi dan wadahnya.
|
Tarian ini menceritakan tentang seorang pahlawan Dayak Kenyah berperang melawan musuhnya. Gerakan tarian ini sangat lincah, gesit, penuh semangat dan kadang-kadang diikuti oleh pekikan si penari.
|
Jika Tari Kancet Pepatay menggambarkan kejantanan dan keperkasaan pria Dayak Kenyah, sebaliknya Tari Kancet Ledo menggambarkan kelemahlembutan seorang gadis bagai sebatang padi yang meliuk-liuk lembut ditiup oleh angin.
Minggu, 01 November 2009
Asal-usul Tari Rog-Ponorogo
Menurut cerita, kelahiran kesenian Reog dimulai pada tahun Saka 900, dilatarbelakangi kisah tentang perjalanan Prabu Kelana Sewandana, Raja Kerajaan Bantarangin yang sedang mencari calon permaisurinya. Bersama prajurit berkuda, dan patihnya yang setia, Bujangganong. Akhirnya gadis pujaan hatinya telah ditemukan, Dewi Sanggalangit, putri Kediri. Namun sang putri menetapkan syarat agar sang prabu menciptakan sebuah kesenian baru terlebih dahulu sebelum dia menerima cinta sang raja. Maka dari situlah terciptalah kesenian Reog. Bentuk Reog pun sebenarnya merupakan sebuah sindiran yang maknanya bahwa sang raja (kepala harimau) sudah disetir atau sangat dipengaruhi oleh permaisurinya (burung merak).
Biasanya satu group dalam pertunjukan Reog terdiri dari seorang Warok Tua, sejumlah warok muda, pembarong, penari Bujang Ganong, dan Prabu Kelono Suwandono. Jumlahnya berkisar antara 20 hingga 30-an orang, peran sentral berada pada tangan warok dan pembarongnya. Tulisan Reog sendiri asalnya dari Reyog, yang huruf - hurufnya mewakili sebuah huruf depan kata-kata dalam tembang macapat Pocung yang berbunyi : rasa kidung/ingwang sukma adiluhung/Yang Widhi/olah kridaning Gusti/gelar gulung kersaning Kang Maha Kuasa.
Penggantian Reyog menjadi Reog yang disebutkan untuk "kepentingan pembangunan" - saat itu sempat menimbulkan polemik. Bupati Ponorogo Markum Singodimejo yang mencetuskan nama Reog (Resik, Endah, Omber, Girang gemirang) tetap mempertahankannya sebagai slogan resmi Kabupaten Ponorogo.
Alur cerita pementasan Reog yaitu Warok, kemudian Jatilan, Bujangganong, Kelana Sewandana, barulah Barongan atau Dadak Merak di bagian akhir. Ketika salah satu unsur di atas sedang beraksi, unsur lain ikut bergerak atau menari meski tidak menonjol. Reog modern biasanya dipentaskan dalam beberapa peristiwa seperti pernikahan, khitanan dan hari-hari besar nasional. Seni Reog Ponorogo terdiri daribeberapa rangkaian 2 sampai 3 tarian pembukaan. Tarian pertama biasanya dibawakan oleh 6-8 pria gagah berani dengan pakaian serba hitam, dengan muka dipoles warna merah. Para penari ini menggambarkan sosok singa yang pemberani. Berikutnya adalah tarian yang dibawakan oleh 6-8 gadis yang menaiki kuda. Pada Reog tradisionil, penari ini biasanya diperankan oleh penari laki-laki yang berpakaian wanita. Tarian ini dinamakan tari jaran kepang, yang harus dibedakan dengan seni tari lain yaitu tari kuda lumping. Tarian pembukaan lainnya jika ada biasanya berupa tarian oleh anak kecil yang membawakan adegan lucu.
Setelah tarian pembukaan selesai, baru ditampilkan adegan inti yang isinya bergantung kondisi dimana seni Reog ditampilkan. Jika berhubungan dengan pernikahan maka yang ditampilkan adalah adegan percintaan. Untuk hajatan khitanan atau sunatan, biasanya cerita pendekar. Adegan dalam seni Reog biasanya tidak mengikuti skenario yang tersusun rapi. Disini selalu ada interaksi antara pemain dan dalang (biasanya pemimpin rombongan) dan kadang-kadang dengan penonton. Terkadang seorang pemain yang sedang pentas dapat digantikan oleh pemain lain bila pemain tersebut kelelahan. Yang lebih dipentingkan dalam pementasan seni Reog adalah memberikan kepuasan kepada penontonnya.
Adegan terakhir adalah singa barong, dimana pelaku memakai topeng berbentuk kepala singa dengan mahkota yang terbuat dari bulu burung merak. Berat topeng ini bisa mencapai 50-60 kg. Topeng yang berat ini dibawa oleh penarinya dengan gigi. Kemampuan untuk membawakan topeng ini selain diperoleh dengan latihan yang berat, juga dipercaya diproleh dengan latihan spiritual seperti puasa dan tapa.
Tari Srimpi
Konon, kemunculan Srimpi berawal dari masa kejayaan Kerajaan Mataram saat Sultan Agung memerintah antara 1613-1646. Tarian ini dianggap sakral karena hanya dipentaskan dalam lingkungan keraton untuk ritual kenegaraan sampai peringatan naik takhta sultan.
Pada 1775 Kerajaan Mataram pecah menjadi Kesultanan Yogyakarta dan Kesultanan Surakarta. Perpecahan ini juga berimbas pada tarian Srimpi walaupun inti dari tarian masih sama. Tarian Srimpi di Kesultanan Yogyakarta digolongkan menjadi srimpi babul layar, srimpi dhempel, srimpi genjung. Sedangkan di Kesultanan Surakarta digolongkan menjadi srimpi anglir mendung dan srimpi bondan. Walaupun sudah tercipta sejak lama, tarian ini baru dikenal khalayak banyak sejak 1970-an. Karena sebelumnya terkekang oleh tembok keraton.
Menurut Kanjeng Brongtodiningrat, komposisi penari Srimpi melambangkan empat mata angin atau empat unsur dari dunia, yaitu : (1) Grama (api), (2) Angin (udara), (3) Toya (air), (4) Bumi (tanah). Sebagai tari klasik istana di samping bedhaya, serimpi hidup di lingkungan istana Yogyakarta. Serimpi merupakan seni yang adhiluhung serta dianggap pusaka Kraton. Tema yang ditampilkan pada tari Srimpi sebenarnya sama dengan tema pada tari Bedhaya Sanga, yaitu menggambarkan pertikaian antara dua hal yang bertentangan antara baik dan buruk, antara benar dan salah, antara akal manusia dan nafsu manusia.
Tema perang dalam Srimpi, menurut RM Wisnu Wardhana, merupakan falsafah hidup ketimuran. Peperangan dalam serimpi merupakan simbolik pertarungan yang tak kunjung habis antara kebaikan dan kejahatan. Beksan serimpi dalam mengekspresikan gerakan tari perang lebih terlihat jelas karena dilakukan dengan gerakan yang sama dari dua pasang prajurit melawan prajurit yang lain dengan dibantu properti tari berupa senjata. Senjata atau properti tari dalam tari putri antara lain berupa : keris kecil atau cundrik, jebeng, tombak pendek, jemparing dan pistol.
Pakaian tari Srimpi mengalami perkembangan. Jika semula seperti pakaian temanten putri Kraton gaya Yogyakarta, dengan dodotan dan gelung bokornya sebagai motif hiasan kepala, maka kemudian beralih ke “kain seredan”, berbaju tanpa lengan, dengan hiasan kepala khusus yng berjumbai bulu burung kasuari, gelung berhiaskan bunga ceplok dan jebehan. Karakteristik pada penari serimpi dikenakannya keris yang diselipkan di depan silang ke kiri. Pengenaan keris pada serimpi adalah karena dipergunakan pada adegan perang, yang merupkan motif karekteristik Srimpi. Disamping keris digunakan pula “jembeng” ialah sebangsa perisak. Bahkan pada zaman Sri Sultan Hamengku Buwana VII dijumpai pula serimpi dengan alat perang pistol yang ditembakkan kearah bawah, pada akhir abad ke-19. Pola iringan srimpi adalah gendhing “sabrangan” untuk perjalanan keluar dan masuknya penari dibarengi bunyi musik tiup dan genderang dengan pukulan irama khusus. Pada bagian tarinya mempergunakan gendhing-gendhing tengahan atau gendhing ageng yang berkelanjutan irama ketuk 4, kemudian masuk ke gendhing ladrang kemudian ayak-ayak beserta srebegannya khusus untuk iringan perang.
(dari berbagai sumber Jawapalace.org, http://www.tasteofjogja.com/web/ida/detailbud.asp?idbud=250, foto tarian Srimpi di atas digelar di Pendopo Karta Pustaka Yogyakarta Desember 2006
Tari Topeng dan Macapat
Tari topeng ini telah lama dikenal oleh masyarakat Malang dan dahulu tari ini merupakan tradisi yang tidak dapat ditinggalkan begitu saja. Setiap orang yang mengadakan upacaraatau pesta, selalu diawali dengan tari Beskalan. Tari ini memiliki maksud sebagai pembuka dalam acara tersebut. Sejalan dengan perkembangan jaman dan teknologi, Tari Topeng yang merupakan Identitas dari malang mulai ditinggalkan. Banyak kaum muda yang sudah enggan untuk melanjutkannya karena, merasa bahwa tari tersebut kunodan ketinggalan jaman. Hanya sebagaian kecil yang mau meneruskanya, itupun karena orang tua mereka ataupun dekan dengan penari topeng. Kini tari topeng hanya memiliki sedikit penari yang bisa memainkanya, dan umur merekapun sudah terlalu tua untuk menari dengan baik. Menyikapi hal ini beberapa seniman topeng membuat suatu tempat pendidikan tari.Seperti diDusun Kedungmonggo, Desa Karangpandan, Kecamatan Pakisaji, berdiri sebuah padepokan kesenian tari topeng Malangan Asmorobangun, yang di pimpin oleh Karimun. Laki-laki yang sudah umurnya menginjak kepala delapan ini,telah lama malang melintang di dunia tari.Atas kesadarannya akan tari topeng yang kian hari semakin ditinggalkan generasi muda, dibuatlah padepokan itu. Dengan usaha yang gigih tidak mengenalwaktu, Karimun yang biasa dipanggil Mbah Mun ini,memberikan ilmu tari tersebut kepada pemuda yang tertarik tanpa memungut biaya. Selain di Kedungmonggo,padepokan yang sama juga didirikan di Desa Tulusbesar Kecamatan Tumpang yang dipimpin oleh Muhammad Soleh. Sedangkan di Kecamatan jabung kesenian malah mendapat perhatian besardari masyarakat yang tergolong jauh dari pusat kota. Banyak anak kecil yang telah mahir untuk memainkan tari tersebut. |
MACAPAT |
Tari Kecak, Bali
Jumat, 30 Oktober 2009
Seni Tari Saman
-
Rengum, yaitu auman (suara bergumam) yang diawali oleh pengangkat.
-
Dering, yaitu regnum yang segera diikuti oleh semua penari.
-
Redet, yaitu lagu singkat dengan suara pendek yang dinyanyikan oleh seorang penari pada bagian tengah tari.
-
Syek, yaitu lagu yang dinyanyikan oleh seorang penari dengan suara panjang tinggi melengking, biasanya sebagai tanda perubahan gerak
-
Saur, yaitu lagu yang diulang bersama oleh seluruh penari setelah dinyanyikan oleh penari solo.
Kamis, 08 Oktober 2009
Kelebihan buah dan sayuran adalah bebas dari zat pengawet dan pewangi sehingga aman bagi kulit yang sesensitif apa pun. Kandungan air dalam buah dan sayur dapat melembabkan kulit serta lemaknya menghalangi proses penguapan air melalui pori-pori. Sehingga akan menghasilkan kulit tampak bersih, lembut, lentur dan bercahaya.
Tetapi tidak semua buah dan sayur dapat memulihkan kulit anda. Pada timun, jeruk, apel, labu, kacang kedelai, seledri dan pisang sangat baik untuk kebersihan kulit anda terutama daerah wajah. Caranya sangat mudah yaitu dengan melumatnya lalu kenakan sebagai “krem” penghalus wajah.
Bila anda ingin memutihkan wajah, gunakan labu, mentimun dan kacang kedelai. Kandungan vitamin B dan C dalam labu ternyata dapat memutihkan kulit serta meredam bercak kemerahan pada kulit karena sengatan matahari. Mentimun yang kaya vitamin, lemak dan mineral juga dapat memutihkan kulit tetapi sebaiknya jangan anda campur buah atau sayur yang mengandung vitamin C karena akan menetralkan vitamin dalam mentimun tersebut. Sedangkan vitamin, kalsium, lemak dan protein pada kacang kedelai berfungsi memberi gizi, melembabkan serta mengatasi iritasi pada kulit.
Untuk membuat ramuan sebaiknya rebus 150 gr labu lalu lumatkan dan campurkan satu buah mentimun berukuran sedang dengan blender. Rendam 50 gr kacang kedelai selama beberapa jam, lalu haluskan dengan blender.
Sebelumnya bersihkan wajah dengan pembersih yang mengandung sari mentimun. Lalu oleskan krim mutiara (pearl cream) pada wajah secara merata, pijat perlahan-lahan memutar dan diamkan beberapa saat. Olesi wajah dengan jus mentimun 1/3 bagian saja secara tipis dan merata, lakukan juga pijatan ringan merata kurang lebih 1 menit.
Langkah selanjutnya ada penguapan pada wajah dengan mencampurkan sisa jus mentimun ke dalam baskom berisi air panas. Biarkan uap air itu mengenai wajah anda selama 5-10 menit hingga wajah anda terasa hangat. Lalu oleskan secara tipis jus kacang kedelai pada wajah dan pijat secara merata selama 5 menit. Diamkan sesaat dan kemudian hapus semua dengan waslap basah.
Terakhir gunakanlah lumatan labu sebagai masker wajah dan biarkan selama 20 menit, lalu bersihkan. Maka wajah anda akan tampak lebih bersih dan putih dalam waktu yang lebih singkat daripada produk pemutih lainnya. Selamat Mencoba. twp
Candi Borobur
Pariwisata INDONESIA
Lampung & Krakatau Volcanic Island
Jl. Ahmad Dahlan No. 79, Gunung Mas,
Bandar Lampung 35211
Phone. (0721) 263401, 361430
Fax. (0721) 266184
Domestic airlines have daily flight from Jakarta. Rajabasa bus terminal is one of the busiest in Sumatra, with a constant flow of departures. The trip from Jakarta takes eight hours which include crossing Sunda strait between Merak in Java and Bakaheuni Lampung by ferry. Three trains a day run from Palembang.
Krakatau Festival. This annual event is held at the end of August 25-30 2008 the festival commemorate Krakatau’s eruption in the late 19th century. The volcano is located in the Sunda Strait, South of Lampung, in the southern tip of Sumatra.
Malaysia Klaim Tari Pendek Milik Indonesi
Budayawan, Radhar Panca Dahana, mengatakan pengklaiman budaya Indonesia oleh Malaysia untuk kesekian kalinya merupakan kesalahan pemerintah Indonesia sendiri. "Ya tidak apa-apa lah, kita juga suka mengambil budaya lain untuk untuk promosi," katanya kepada Republika, Rabu (19/8).
Ia menilai kecolongan budaya tersebut sebenarnya sebuah cermin atau refleksi. Ia menilai kita terluka dan malu, karena kita sadar sebagai pemilik kebudayaan itu kita tidak memperhatikannya. "Selama ini kebudayaan dipinggirkan, pemerintah dan masyarakat tak lagi peduli," ujarnya.
Sedangkan negara lain, seperti Malaysia, kata Radhar, membutuhkan ekstensi kebudayaan, karena kebudayaan adalah senjata terbaik untuk diplomasi internasional. Potensi bisnisnya bagus. "Malaysia tahu mereka kekurangan budaya, mereka pintar melihat kebudayaan negara tetangganya, dan mereka menghargai budaya untuk mencari keuntungan, sedangkan pemerintah kita tidak peduli. Hanya peduli pada olahraga dan program lainnya," katanya.
Untuk itu, kata Radhar, kedepannya agar Indonesia tidak kecolongan lagi, pemerintah harus perhatikan kebudayaan itu. "Kita majukan budaya kita supaya kita ada di depan, munculkan budaya kita dalam upacara-upacara, acara-acara, jangan lagu-lagu masa kini yang dinyanyikan oleh Presiden kita," tandasnya. she/kpo
Let's Celebrate Batik
By Agustian Hermanto on September 29, 2009
This Friday, October 2nd, President Susilo Bambang Yudhoyono has asked for all Indonesians and Indonesians enthusiast to wear batik in the celebration of Batik Day.
“Batik is regarded as a cultural icon with its own uniqueness. It contains symbols and a deep philosophy of the human life cycle — and it was submitted by Indonesia as a non-material element of cultural heritage,” Coordinating Minister for the People’s Welfare Aburizal Bakrie told a press conference at Bogor Presidential Palace on Monday.
“We’ve been told that batik has been recognized as an element of global cultural heritage produced by Indonesians. The President has called on all Indonesians to wear batik on Oct. 2, to celebrate batik.”
Batik is a wax-resistant dyeing technique used on textiles. Due to modern advances in the textile industry, the term is also used for fabrics incorporating traditional batik patterns that are not necessarily produced using traditional batik techniques.
In the past, Indonesians, mostly adults, wear batik only at formal events. Nowadays it has become increasingly popular even among the younger generation with batik factories starting to manufacture more wearer-friendly and fashionable batik outfits.
Many office workers now wear batik on a daily basis, while local designers compete to produce more attractive designs.
While batik originated in Javanese courts, several other regions in Indonesia also have their own styles of batik. The fabric is also widely worn in countries such as Malaysia, Singapore and Thailand.
Aburizal explained that the jury team from UNESCO, before declaring batik an element of global cultural heritage, had inquired about the origins of Indonesian batik, on the government’s protection of it and to what extent batik was a part of local community life.
Culture and Tourism Minister Jero Wacik said batik was therefore Indonesia’s third tradition to secure UNESCO’s recognition as an element of non-material global cultural heritage.
In 2003, the UN body named wayang (Indonesia’s traditional shadow puppets) and keris (traditional wavy blades) as elements of non-material cultural heritage.
“And now we are submitting angklung (traditional musical instrument made of bamboo) as an element of global cultural heritage from Indonesia,” Jero said.
“We will keep fighting for our heritage one tradition at a time.”